Kamis, 26 Maret 2015

SUSPENSI

Suspensi mobil sering disebut sebagai kaki-kaki mobil, beberapa jenis mobil memiliki sistem suspensi yang berbeda misalnya jenis mobil niaga berbeda dengan mobil sedan atau SUV atau MPV. Selain berbeda pada tiap jenis mobil, sistem suspensi antara varian satu dengan yang lain misalnya untuk mobil MPV sistem suspensi antara kijang tahun 90 an berbeda dengan Innova, perbedaan ini berdampak pada kenyamanan penumpang dan kemampuan mobil meredam kejut yang ditimbulkan oleh permukaan jalan yang tidak rata. Berikut adalah ulasan detail dari suspensi mobil

SISTEM SUSPENSI
Sistem suspensi kendaraan terletak diantara bodi kendaraan dan roda-roda, dan dirancang untuk menyerap kejutan dari permukaan jalan sehingga menambah kenyamanan. Komponen suspensi terdiri dari pegas, shock absorber, ball joint, stabilizer, bar, strut bar, suspension arm, bumper. Jenis suspensi di bagi menjadi 3 yakni Suspensi Independen, Rigid axle dan Special suspension dengan penggolongan pada gambar di bawah:

KOMPONEN UTAMA SUSPENSI
I. PEGAS
Pegas terbuat dari baja dan berfungsi untuk menyerap kejutan dari permukaan jalan dan getaran roda-roda agar tidak ke bodi.
a. Pegas Coil
b. Pegas Daun
c. Pegas Batang Torsi

II. SHOCK ABSORBER
Shock absorber berfungsi untuk meredam oskilasi (gerakan naik-turun) pegas saat menerima kejutan dari permukaan jalan.
Cara Kerja Shock absorber.
Pada bagian dalam shock absorber telescopic terdapat cairan khusus yang disebut minyak shock absorber.
Saat Kompresi Katup terbuka, minyak dapat mengalir dengan mudah sehingga tidak terjadi peredaman.
Saat Ekspansi Katup tertutup, minyak mengalir melalui orifice (lubang kecil) sehingga terjadi peredaman.

Tipe Shock Absorber
a. Penggolongan Menurut Cara Kerja
* Shock absorber kerja tunggal (single action)
Efek meredam hanya terjadi saat ekspansi. Sebaliknya saat kompresi tidak terjadi peredaman.
* Shock absorber kerja ganda (double action)
Saat ekspansi dan kompresi selalu terjadi peredaman.
b. Penggolongan Menurut Konstruksi
* Shock absorber tipe mono tube
Dalam shock absorber terdapat satu silinder tanpa reservoir.

* Shock absorber tipe twin tube
Dalam shock absorber terdapat pressure dan outer chamber yang membatasi working chamber dan reservoir chamber.
c. Penggolongan Menurut Medium Kerja
* Shock absorber tipe hidraulis, di dalamnya terdapat minyak shock absorber sebagai media kerja.
* Shock absorber tipe gas, shock absorber tipe gas ini adalah shock absorber hidraulis yang diisi dengan gas.
Gas yang biasa digunakan adalah nitrogen, yang dijaga pada tekanan rendah 10–15 kg/cm2
atau tekanan tinggi 20–30 kg/cm2


III. BALL JOINT
Ball joint berfungsi untuk menerima beban vertikal dan lateral, juga sebagai sumbu putaran roda saat kendaraan membelok.

Pelumas Ball Joint
Pada bagian dalam ball joint terdapat gemuk untuk melumasi bagian yang bergesekan yang setiap interval tertentu harus diganti dengan tipe molibdenum disulfide lithium base. Pada tipe ball joint yang menggunakan dudukan dari resin, tidak diperlukan penggantian gemuk.

IV. STABILIZER BAR
Stabilizer bar berfungsi untuk mengurangi kemiringan kendaraan akibat gaya sentrifugal saat kendaraan membelok. Untuk suspensi depan, stabilizer bar biasanya dipasang pada ke dua lower arm melalui bantalan
karet dan linkage. Pada bagian tengah ke frame pada dua tempat melalui bushing.


Cara Kerja
Umumnya pada saat kendaraan membelok , pegas roda bagian luar (outer spring) mengembang dan pegas roda bagian dalam (inner spring) tertekan akibatnya stabilizer bar akan terpuntir karena ujung satunya bergerak ke atas dan lainnya ke bawah. Batang stabilizer cenderung menahan terhadap puntiran. Tahanan ini
berfungsi mengurangi body roll dan memelihara bodi dalam kemiringan yang aman
V. STRUT BAR
Strut bar berfungsi untuk menahan lower arm agar tidak bergerak maju-mundur, saat menerima kejutan dari jalan atau dorongan akibat terjadinya pengereman.


VI. BUMPER
Bumper berfungsi sebagai pelindung komponen-komponen suspensi saat pegas mengkerut atau mengembang di luar batas maksimum.


TIPE DAN KARAKTERISTIK SUSPENSI
I.  SUSPENSI  RIGID
Pada suspensi rigid roda kiri dan kanan dihubungkan oleh satu poros (axle) dan banyak digunakan pada suspensi depan dan belakang kendaraan niaga (truck) juga suspensi belakang mobil penumpang. Hal ini karena konstruksinya kuat dan sederhana.


II. SUSPENSI INDEPENDENT
Pada suspensi independent roda kiri dan kanan tidak dihubungkan oleh satu poros (axle) Kedua roda dapat bergerak secara bebas tanpa saling mempengaruhi. Digunakan pada suspensi depan mobil penumpang dan truck kecil juga suspensi belakang mobil penumpang.


SISTEM SUSPENSI DEPAN
I. TIPE MACPHERSON STRUT

II. TIPE MACPHERSON DENGAN LOWER ARM BERBENTUK L
III. TIPE DOUBLE WISHBONE DENGAN PEGAS COIL
IV. TIPE DOUBLE WISHBONE DENGAN BATANG TORSI


V. PEGAS DAUN PARALEL (PARALLEL LEAF SPRING)
* Under Slung Parallel Leaf Spring

* Over Slung Parallel Leaf Spring

SISTEM SUSPENSI BELAKANG
I. TIPE PEGAS DAUN PARAREL
Tipe axle yang biasa menggunakan suspensi tipe ini disebut live axle yaitu satu unit terdiri dari differential, axle shaft dan wheel hub.


Shackle berfungsi untuk mengimbangi perubahan panjang leaf spring karena beban Bushing karet berfungsi untuk menyerap getaran agar tidak pindah ke bodi.

II. TIPE SEMI-TRAILING ARM
III. TIPE STRUT DUAL-LINK
IV. TRAILING ARM DENGAN TWIST BEAM
V. PEGAS DAUN PARAREL DENGAN HELPER SPRING
VI. TIPE TRUNNION

Tidak ada komentar:

Posting Komentar