Minggu, 29 Maret 2015

SISTEM PENGEREMAN

Sistem pengereman (Brake System) adalah sebuah sistem mekanis yang berfungsi untuk menghalangi suatu gerakan. Jika dilihat dari prinsip kerjanya, sistem pengereman berlawanan dengan sistem kopling. Sistem kopling berfungsi untuk mentransmisikan gerak antara poros penggerak dengan poros yang digerakkan. Untuk pembahasan yang lebih dalam mengenai sistem kopling, Anda dapat membaca artikel kami di sini.
Sesuai dengan rumusan K = mv2/2, besar gaya kinetik akan naik sebesar kuadrat dari kecepatan suatu benda, sehingga sebuah benda yang memiliki kecepatan 10 m/s memiliki gaya kinetik 100 kali lebih besar daripada benda yang bergerak dengan kecepatan 1 m/s. Hal ini juga menandakan bahwa benda yang bergerak pada 10 m/s tadi membutuhkan jarak pengereman yang lebih jauh 100 kali daripada benda yang berkecepatan 1 m/s.
Ilustrasi Sistem Pengereman pada Mobil
Sistem Pengereman Pada Mobil
Secara teori sistem pengereman mengurangi kecepatan suatu benda dengan jalan mengkonversi energi kinetik yang ada padanya ke dalam bentuk lain. Pada rem cakram atau tromol kendaraan bermotor misalnya, ia mengubah gaya kinetik pada putaran poros roda menjadi energi panas dan secara berangsur-angsur udara panas tersebut dilepaskan ke atmosfer.
Rem tromol atau cakram di atas termasuk ke dalam jenis rem friksi yang menggunakan gaya gesek dalam bekerja. Disamping itu juga ada beberapa jenis sistem rem yang lain, berikut di antaranya:
1. Rem Friksi
Jenis rem ini adalah yang paling umum digunakan dan paling banyak dipahami oleh orang-orang. Kendaraan-kendaraan bermotor menggunakan sistem pengereman ini. Rem dengan jenis ini menggunakan gaya gesek untuk mengurangi kecepatan dari sebuah benda yang bergerak. Pada kendaraan bermotor kita mengenal rem tromol (drum brake) serta rem cakram (disc brake) yang keduanya termasuk ke dalam jenis rem friksi. Rem hidrodinamik juga termasuk ke dalam sistem rem friksi. Rem hidrodinamik adalah sistem rem yang digunakan pada media fluida. Contoh dari rem ini adalah rem parasut pada mobil-mobil balap drag race, dan juga rem yang digunakan pada pesawat terbang saat berada di udara.
2. Rem Pompa
Apakah Anda mengenal istilah”Engine Brake“? Engine brake adalah pada saat sebuah sistem motor bakar yang sedang bekerja pada putaran/rpm tertentu, secara tiba-tiba dihentikan supply bahan bakarnya. Sehingga yang masuk ke ruang bakar hanya udara saja. Karena pada ruang bakar mesin tidak terjadi ledakan proses pembakaran, maka gerakan piston menjadi proses kompresi udara yang menggunakan tenaga dari putaran poros. Jika mesin tersebut adalah sebuah truk diesel, maka pada saat engine brake berlangsung, tenaga dorong truk akibat kelembamannya dihambat oleh piston mesinnya yang tidak mengalami proses pembakaran. Engine brake inilah yang dimaksud dengan pengereman dengan sistem pompa.

Video Engine Brake
Pada dunia otomotif ada sebuah alat tambahan pada mesin diesel bernama “Jake Brake“. Saat diaktifkan, alat ini berfungsi untuk membuka katub exhaust ruang silinder setelah siklus kompresi, menyebabkan udara di dalam silinder keluar dan memperlambat putaran mesin.
3. Rem Elektromagnetik
Sistem pengereman ini menggunakan gaya elektromagnetik untuk memperlambat suatu gerakan, yang umumnya adalah gerakan poros. Sebuah piringan dengan bahan logam non-ferromagnetik terpasang sebuah poros berputar. Piringan tersebut diapit oleh sisi stator berupa sistem lilitan elektromagnetik yang dapat membangkitkan medan magnet dari aliran listrik. Arus listrik menimbulkan medan magnet pada lilitan. Dan logam piringan yang memotong medan magnet tersebut akan menimbulkan arus eddy pada piringan itu sendiri. Arus eddy ini akan menimbulkan medan magnet yang arahnya berlawanan dengan medan magnet sebelumnya, sehingga menghambat gerakan putar dari poros tersebut.

Prinsip Rem Elektromagnetik
4. Rem Regeneratif
Pengereman regeneratif, atau yang lebih dikenal dalam Bahasa Inggris dengan istilah regenerative braking, menjadi satu model sistem pengereman yang dapat meminimalisir energi terbuang pada sistem pengereman konvensional. Secara etimologi regenerative berasal dari kata re-generate yang berarti dibangkitkan kembali atau singkat kata diregenerasi. Sehingga secara garis besar pengereman regeneratif adalah sebuah sistem pengereman dengan jalan mengkonversikan energi mekanis sistem menjadi bentuk energi lain yang dapat disimpan untuk digunakan kembali nanti pada saat dibutuhkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar